Dari Asisi Fransiskus Lahir

Oct 28, 2024 | Fransiskus Asisi | 0 comments

Kota Asisi Italia

Fransiskus diberi gelar DARI ASISI karena ia berasal dari kota Asisi, dan menutup usianya di situ. Asisi adalah sebuah kota kecil di Italia Tengah. Kota itu terletak di daerah Umbria, tanah dataran manis permai yang membentang pada kaki Gunung Subasio. Kota Asisi terletak di lereng gunung itu. Dari kota Asisi orang bisa melayangkan pandangan ke seluruh Lembah Umbria yang subur serta penuh kebun anggur, kebun zaitun dan ladang gandum. Pada zaman Fransiskus jumlah penduduk kota Asisi sekitar 20.000 jiwa. Karena terletak di lereng gunung dan bertembok, maka jalan-jalan di kota Asisi-sampai dewasa ini sangat sempit dan bertangga-tangga. Orang tidak dapat masuk ke sana dengan kendaraan besar, tetapi harus berjalan kaki atau naik keledai. Pada masa Fransiskus kota Asisi di bawah kekuasaan politik paus di Roma (pada zaman itu paus sekaligus menjadi raja). Penduduk yang mata pencaharian utamanya berdagang diperintah langsung oleh seorang wali kota yang bergelar podesta, dibantu dewan penasihat yang dipilih dari antara warga kota yang terkemuka. Di Asisi juga ada seorang uskup, yang pada masa Fransiskus bernama Guido. Tidak jauh dari Asisi, di daerah Umbria, terletak sebuah kota perdagangan lain, yaitu Perugia. Kota ini mendukung kaisar Jerman dan melawan paus. Kota Asisi dan Perugia selalu bermusuhan dan bersaingan.

Fransiskus Asisi Waktu Kecil

Di Asisi itulah lahir Fransiskus pada akhir tahun 1181 atau awal tahun 1182. Ayahnya seorang asli Asisi bernama Pietro Bernardone. Ibunya bernama Pika. Mungkin ia seorang Prancis dari keluarga terkemuka. Ayah Fransiskus seorang pedagang yang cukup cerdik dan ulet. la memiliki sebuah toko kain wol di Asisi. Ia sering bepergian ke luar negeri, khususnya Prancis dan Belgia untuk menjual kain wolnya. Dalam kesempatan seperti itulah diduga ia bertemu dengan Nona Pika. Dengan berdagang ayah Fransiskus sudah menjadi seorang yang cukup berada, bahkan kaya raya dan terpandang di kota Asisi. la beragama Katolik, tetapi tidak pusing tentang agama dan tidak rajin menjalankan tugas keagamaan. la terlalu repot dengan usahanya untuk mencari uang. Sebaliknya, ibu Fransiskus seorang perempuan yang saleh dan taat beragama. Fransiskus adalah anak sulung Pietro dan Pika. Selain Fransiskus masih lahir dua anak lain. Yang satu bernama Angelo, sedangkan yang satu lagi tidak dikenal namanya. Kedua adik Fransiskus itu tidak senang pada kakak mereka, bahkan memusuhinya. Mereka tidak mengerti kelakuan kakak mereka. Hubungan yang retak itu sebenarnya tidak pernah pulih.

Waktu Fransiskus lahir pada bulan Desember 1181 atau bulan Januari 1182, ayahnya sedang bepergian ke Prancis. Ada cerita (yang mungkin tidak benar), bahwa Nyonya Pika agak sulit melahirkan. Atas nasihat seorang pengemis yang tiba-tiba mengunjungi rumah Pika, ibu Fransiskus pindah ke kandang, lalu dapat melahirkan dengan mudah. Beberapa hari setelah lahir Fransiskus dibaptis di Gereja San Rufino. Ibunya memberi nama YOHANES PEMBAPTIS, tetapi oleh ayahnya diubah menjadi “FRANCESCO” (orang Prancis). Ayah Fransiskus gemar akan Negeri Prancis. Sama seperti ayahnya, Fransiskus pun menyukai Prancis. Fransiskus mendapat pendidikan, yang pada zaman itu dianggap pantas bagi anak-anak orang yang berada dan yang perlu untuk meneruskan usaha ayahnya. Di bawah bimbingan imam-imam, Fransiskus belajar menulis, membaca, menghitung dan juga sedikit bahasa Latin. Barangkali ibunya sendiri mengajarkan bahasa Prancis kepadanya sebab ternyata Fransiskus tahu sedikit bahasa Prancis dan suka menyanyikan lagu-lagu Prancis. Pendidikan Fransiskus ditangani oleh Ibu Pika sebab ayahnya terlalu sibuk dengan urusan dagang dan sering pergi ke luar negeri. Ketika berusia 12 tahun Fransiskus tamat sekolah dan mulai menempuh masa remaja.

Ayah Fransiskus Berjualan

Fransiskus mulai membantu ayahnya mengurus toko di kota Asisi. Hanya saja Fransiskus ternyata tidak disibukkan dengan urusan dagang. la mempunyai watak periang dan peka terhadap keindahan alam dan hal-hal indah lainnya. Ia suka musik, pakaian bagus yang berwarna-warni, bahkan yang sedikit aneh, la memang berwatak riang, tetapi agak dangkal. la sangat spontan, terbuka untuk sesama manusia dan peka terhadap keperluan orang lain. Sebagai pemuda yang riang gembira Fransiskus suka menghamburkan uang ayahnya bersama kawan-kawannya di Asisi. Fransiskus menjadi pemimpin mereka dalam mengadakan pesta-pesta, dan pada malam hari berkeliaran di kota sambil menyanyi dan membuat keributan. Tidak jarang para orang tua menggeleng- gelengkan kepala melihat ulah anak Pietro Bernardone, dan orang tuanya pun kadang-kadang merasa malu. Namun ayahnya tidak kikir, dan membiarkan anaknya bersenang- senang dengan teman-temannya. Fransiskus sungguh mirip dengan “pemuda gondrong” dewasa ini, seorang “cross-boy” yang menarik perhatian orang. Akan tetapi, Fransiskus tidak pernah memikirkan diri sendiri saja. Ia membagi- bagikan segala sesuatu kepada teman-temannya dan tidak memusingkan kepala dengan masa depan. Ia pun gemar menolong orang yang susah. Ia memberi derma dan sedekah berlimpah kepada orang miskin di Asisi.

Ada sebuah cerita bagus yang memperlihatkan watak Fransiskus. Suatu hari seorang pengemis masuk toko sewaktu Fransiskus melayani di situ. Fransiskus agak jengkel karena terganggu. Ia mengusir pengemis itu tanpa memberi apa-apa. Akan tetapi, baru saja orang itu keluar, Fransiskus menyesal, la mencari orang miskin itu di seluruh kota sampai bertemu. Fransiskus minta maaf, lalu memberi sedekah yang berlimpah. Kemudian ia berjanji kepada dirinya bahwa tidak pernah lagi akan menolak seseorang. yang atas nama Tuhan minta tolong. Pendeknya Fransiskus seorang pemuda riang, berbakat pemimpin, baik hati serta pemurah. Meskipun ia melakukan banyak kenakalanı namun ia tidak pernah berbuat sesuatu yang sungguh sungguh jahat. Waktu Fransiskus berumur dua puluh tahun, yaitu pada tahun 1202, pecah perang antara kota Asisi dan Perugia. Fransiskus turut berperang bersama pasukan kota Asisi. Mereka menyerang kota Perugia, tetapi menderita kekalahan. Banyak orang Asisi ditawan, antara lain Fransiskus bin Bernardone. Pengalaman di penjara Perugia memang pahit dan memalukan karena mereka kalah. Akan tetapi, Fransiskus dapat mempertahankan semangat gembiranya dan menyemangati teman-teman dalam penjara. Kalau mereka bertengkar atau hampir berkelahi, Fransiskus berhasil mendamaikan. Setelah satu tahun lamanya meringkuk dalam penjara, para tawanan dibebas kan (mungkin dengan bantuan ayah Fransiskus). Fransiskus pulang ke rumah, tetapi tidak lama kemudian Fransiskus sakit keras. Ini barangkali akibat dari pengalaman pahit di penjara itu. Fransiskus bahkan nyaris mati.

Fransiskus Asisi Muda Sedang Sakit

Related Posts

Akhir Hidup Fransiskus

Akhir Hidup Fransiskus

Selama tahun-tahun terakhir hidupnya (1223-1226), Fransiskus semakin mengundurkan diri dari urusan ordo yang "dilahirkannya". Kemungkinan ada sejumlah saudara yang mendesaknya karena mereka ingin mengembangkan ordo ke arah yang tidak diinginkan Fransiskus. Selain itu,...

Fransiskus Menjadi Misionaris

Fransiskus Menjadi Misionaris

Di luar maksud dan dugaannya, Fransiskus menjadi kepala dan pemimpin sebuah gerakan yang luas dan semakin tebal. Akan tetapi ia sendiri sama sekali tidak merasa diri sebagai kepala, pengurus, pemimpin dan sebagainya, la terus berpegang pada cita-citanya yang asli:...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *