
SR. M. Germana OSF
Ketika pertama kali saya berpastoral kehadiran di SMP Goreti Poncol. Ada seorang siswa yang bertanya kepada saya, karena rasa penasaran tentang kehidupan para suster. Maka dia bertanya, dan terjadilah sebuah dialog kecil.
Siswa : apakah masuk suster / birawati boleh memakai make up?
Suster : hahahaha………. Tidak dek .dibiara itu tidak boleh make up .
Siswa : lah kenapa suster padahal sekarang itu sudah perkembangan suster.
Suster : kalau kami make up kapan kami mulai bekerja , doa dan tugas lainnya.
Siswa : kalau gitu suster saya tidak jadi masuk suster . pada hal dulu saya ingin masuk suster.
Suster : yah sudah semua itu adalah sebuah pilihan.
Ternyata pemikiran orang diluar itu secara khusus GEN-Z, ketika masuk seorang suster/ biarawati dilihat dari penampilan fisik semata. Sehingga mereka merasa hidup sesuai dengan keinginan masing –masing orang. Saya memaknai bahwa bukan hanya jasmani yang terpenuhi tetapi juga bagaimana saya memenuhi hidup rohani saya. Bukan hanya penampilan atau bisik yang terlihat oke. Tetapi penampilan dari dalam diri yang mengekspresikan pribadi saya sendiri. Hidup seorang suster bukan bersolek atau make up, secara fisik, tetapi MAKE UP SECARA ROHANI, menata diri.hidup sebagai suster itu bagaimana saya menata kepribadian saya menjadi seorang yang lebih baik, lebih bermanfaat bagi banyak orang. Bagaimana sikap ,sifat ,karakter saya, Sehingga pelayanan saya menjadi berkat bagi banyak orang.Dan berkenan bagi Tuhan dan sesama.
0 Comments