
Karena ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan. Ayat ini memberi makna tersendiri dalam kisah perjalanan hidup saya.
Setiap hari Rabu komunitas St.Yusuf Gedangan memiliki kebiasaan yang saya sebut “membagi cinta dari kesederhanaan” kata lainnya membagi nasi bungkus ke pemulung,becak,pengamen,tukang parkir dan orang-orang yang membutuhkan. Pengalaman ini membuat saya melihat dunia lain dibalik tembok biara.
Dari hari ke hari kegiatan membagi nasi bungkus ini memberi pelajaran hidup yang penuh makna dan berharga bagi saya. Mungkin makanan itu sederhana namun ketulusan membuat saya sadar akan kemurahan Allah. Didalam teriknya matahari, panasnya aspal tidak melunturkan semangat kami untuk berbagi.Ada begitu banyak pelajaran kehidupan yang saya lihat disana terutama kebahagiaan yang terpancar dalam diri mereka saat menerima makanan itu,bahkan mereka sudah begitu hafal akan kaum berjubah ini. Sederhana namun berharga karena di sisi inilah saya di ajak untuk lebih banyak bersyukur bahwa setiap hari saya masih bisa makan dan memiliki tempat bernaung didalam biara.
Saat melihat sisi lain dari kehidupan yang berbeda di luar sana saya semakin sadar bahwa semua orang berharga sekalipun hidup dalam keterbatasan. Nyatanya dalam kesederhanaan nasi itu, mereka penuh dengan sukacita dan rasa syukur di saat itulah saya merasa Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya akan selalu ada kebaikkan yang akan Dia beri dalam setiap perjalanan hidup kita☺
☺Tuhan Memberkatimu☺
0 Comments