
Sr. M. Leonarda OSF
Sekilas memang terdengar seperti iklan detergen yang biasa di dengar oleh banyak orang, tetapi saya memaknai perkataan seorang karyawan rekan kerja saya yang menginspirasi saya untuk menulisakan cerita ini.
Ketika pergantian pos, saya mendapat perutusan di pos kebun selama 3 bulan. Banyak orang beranggapan bahwa suster itu tugasnya di sekolah, di rumah sakit dan lain sebagainya. Tetapi pada kenyataannya suster juga bisa berkebun. Ketika mendapat tugas di kebun saya sangat senang karena saya boleh mengembangkan karya saya dan menghidupkan kembali identitas saya yang adalah anak petani.
Di kebun saya membuat program kerja , apakah yang akan saya lakukan selama di kebun? Melihat kondisi tanaman yang mulai tidak berbentuk maka atas ijin suster pembimbing saya membongkar tanaman-tanaman tersebut daan menanam yang baru. Disinilah hal yang menyenangkan bagi saya, bermain-main dengan tanah, skort yang kotor, kaki tanpa alas sandal, tangan yang selalu kotor, kuku jari tangan yang selalu hitam. Saya juga mulai asik dengan alat-alat teman kerja saya seperti cangkul, gunting, ember, dan alat menyiram tanaman.
Sungguh menyenangkan bisa berkebun dan membuat sesuatu yang berguna bagi komunitas. Dengan berkebun, saya semakin mengenal dan belajar jenis-jenis tanaman, ciri dan sifat tanaman, dan cara untu merawat tanaman. Setelah tanaman tumbuh maka saya mencoba untuk menata mereka ditempat-tempat yang cocok sehingga indah dipandang mata. Tak lupa juga saya menyapa dan menyiram mereka setiap hari.
Kini saya boleh bernyanyi dan menyapa mereka;
Lihat kebunku penuh dengan bunga
Ada yang merah dan ada yang kuning
Setiap hari kusapa dan kusiram semuanya
Aglonema dan lainnya semuanya indah …..
Terima kasih untuk Tuhan yang memberikan kesempatan indah bagi saya untuk semakin berkembang dan menjadi pengikut Bapa Fransiskus Assisi yang cinta akan tanaman.
0 Comments